Langkah-Langkah dalam pembuatan asesmen
Lebih lengkap silahkan download pada http://www.masbied.com/2010/01/14/pengertian-asesmen-bentuk-asesmen-dan-langkah-penerapan-asesmen/
atau klik link ini Download
Dalam
PP No.19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan dalam pasal 64
ayat 1 dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh
pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan dan perbaikan. Pasal 19 ayat 3 dinyatakan bahwa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah penilaian menggunakan berbagai teknik
penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai, dan teknik
penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi, praktek dan
penugasan.
Menurut Jonathan Mueller, Assessment
is an integral part of instruction and learning. When assessment is
located in the classroom, it has most immediate value. This is why
assessment cannot be separated from instruction. With good assessment
we can improve instruction, and with goog instruction we can improve the
achievement of all students.
Assessment otentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Dengan kata lain, asesmen otentik memonitor dan mengukur kemampuan siswa dalam bermacam-macam kemungkinan pemecahan masalah yang dihadapi dalam situasi atau konteks dunia nyata. Dalam suatu proses pembelajaran, nyata. Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian otentik mengukur, memonitor dan menilai semua aspek hasil belajar (yang tercakup dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor), baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan perkembangan aktifitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran didalam kelas maupun siluar kelas.
Menurut (Hart, 1994), asesmen otentik
yaitu asesmen yang melibatkan siswa didalam tugas-tugas otentik yang
bermanfaat, penting, dan bermakna. Berbagai tipe asesmen otentik
menurut Hibbard (2000) adalah: 1) asesmen kinerja, 2) observasi dan
pertanyaan, 3) presentasi dan diskusi, 4) proyek dan investigasi, dan 5)
portofolio dan jurnal. Hal senada juga dijelaskan oleh David W.
Johnson dan Roger T. Johnson (2002) bahwa otentik asesmen meminta siswa
untuk mendemonstrasikan keterampilan atau prosedur dalam konteks dunia
nyata.
“Authentic assessment requires
students to demonstrate desired skill or procedure in real-life
contexs. To conduct an authentic assessment in science, for example:
you may assign students to research teams that work on a cure for cancer
bay (1) conducting an experiment, (2) writing a lab report summarizing
results, (3) writing in journal article, and making oral presentation”.
Penilaian otentik juga disebut dengan
penilaian alternatif. Pelaksanaan penilaian otentik tidak lagi
menggunakan format-format peniaian tradisional (multiple-choice, matching, true-false, dan paper and pencil test),
tetapi menggunakan format yang memungkinkan siswa untuk menyelesaikan
suatu tugas atau mendemonstrasikan suatu performasi dalam memecahkan
suatu masalah. Format penilaian ini dapat berupa: (a) tes yang
menghadirkan benda atau kejadian asli ke hadapan siswa (hands-on penilaian),
(b) tugas (tugas keterampilan, tugas investigasi sederhana dan tugas
investigasi terintegrasi), (c) format rekaman kegiatan belajar siswa
(misalnya: portofolio, interview, daftar cek, dsb.
Pada hakikatnya, kegiatan penilaian yang
dilakukan tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar siswa saja,
melainkan juga berbagai factor yang lain, antara lain kegiatan
pengajaran yang dilakukan itu sendiri. Artinya, berdasarkan informasi
yang diperoleh dapat pula dipergunakan sebagai umpan baik penilaian
terhadap kegiatan yang dilakukan (Burhan Nurgiyantoro, 2001: 4)
(O’Malley dan Pierce, 1996: 4) mendefinisikan authentic assessment sebagai berikut:
“Authentic assessment is an
evaluation process that involves multiple forms of performance
measurement reflecting the student’s learning, achievement, motivation,
and attitudes on instructionally-relevant activities. Example of
authentic assessment techniques include performance assessment,
portofolio, and self-assessment”.
Asesmen otentik menggambarkan kemampuan
siswa, presentasi, motivasi, dan sikap, pada kegiatan pembelajaran yang
relevan, yang meliputi, asesmen performansi, portofolio, dan asesmen
diri).
“Authentic assessment is a term used
to describe real task that required students to perform and/ or produce
knowledge rather than reproduce information others have discovered
(Johnson, D.W., & Johnson R.T. 2002)”.
Asesmen otentik juga merupakan sebutan
yang digunakan untuk menggambarkan tugas-tugas yang riil yang dibutuhkan
siswa-siswa untuk dilaksanakan dalam menghasilkan pengetahuan
mereproduksi informasi. Sebagai contoh, dalam pembelajaran matematika
seorang siswa belumlah dikatakan belajar secara bermakna bilamana dia
belum mampu menggunakan rumus-rumus matematis yang dipelajarinya untuk
menyelesaikan suatu masalah sehari-hari, seperti ketika kita
berbelanja. Oleh karena itu, dalam pembelajaran sangat perlu dilakukan
asesmen otentik untuk menjamin pembentukan kompetensi riil pada siswa.
Beberapa pembaharuan yang tampak pada
penilaian otentik adalah: a) melibatkan siswa dalam tugas yang penting,
menarik, berfaedah dan relevan dengan kehidupan nyata siswa, b) tampak
dan terasa sebagai kegiatan belajar, bukan tes tradisional, c)
melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan mencakup pengetahuan
yang luas, d) menyadarkan siswa tentang apa yang harus dikerjakannya
akan dinilai, e) merupakan alat penilaian dengan latar standar (standar setting), bukan alat penilaian yang distandarisasikan, f) berpusat pada siswa (student centered) bukan berpusat pada guru (teacher centered), dan g) dapat menilai siswa yang berbeda kemampuan, gaya belajar, dan latar belakang kulturnya.
Berikut adalah prinsip-prinsip penilaian
otentik. Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran
(a part of, not apart from, instruction). Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems).
Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode dan criteria yang
sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. Penilaian
harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan
pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensiri-motorik).
Berdasarkan uraian di atas kita sadari
bahwa asesmen alternatif menuntut guru untuk kreatif dan inovatif
sehingga dapat mengambangkan instrument untuk mengukur kemampuan siswa
dengan cara yang lebih baik. Menurut Hart (1994) kalau guru mengubah
cara mangakses siswa, maka guru juga akan penting untuk peningkatan
pendidikan, tetapi juga penting bagi siswa, guru, dan mengubah bagaimana
dia mengajar dan bagaimana siswa belajar. Perubahan ini tidak hanya
orang tua.
Bentuk Asesmen
Bentuk-bentuk asesmen alternatif menurut O’Malley and Pierce (1996):
- Asesmen kinerja (Performance assessment)
- Observasi dan pertanyaan (Observation and Question), Presentasi dan Diskusi (Presentation and Discussion).
- Proyek/ Pameran (Project/ Exhibition)
- Eksperimen/ demonstrasi (Experiment/ demonstration)
- Bercerita (Story or text reteling)
- Evaluasi diri oleh siswa (Self assessment)
- Portofolio dan jurnal.
Langkah-langkah Dalam Menerapkan Asesmen
Dalam menerapkan asesmen kinerja anda
perlu memperhatikan beberapa tahapan. Berikut langkah-langkah yang
perlu diperhatikan untuk membuat penilaian kinerja yang baik antara
lain:
- Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
- Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan siperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik.
- Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua criteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan tugas.
- Definisikan dengan jelas criteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan.
- Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
(Source : K’ Masni, Mahasiswa Pasca Sarjana PKLH UNM Makassar | Guru Biologi SMAN 1 Bone-Bone Kab. Luwu Utara, Sulsel)
http://www.masbied.com/2010/01/14/pengertian-asesmen-bentuk-asesmen-dan-langkah-penerapan-asesmen/
Kepada Yth.
ReplyDeleteCEO / PEMILIK PERUSAHAAN / HRD / SDM / KEPEGAWAIAN
Semangat Pagi !!!
Disini kami bisa membantu Perusahaan Instansi Bapak Ibu untuk
MEMETAKAN, MENGANALISA, MEMBEDAH, MENYINGKAP & MENGUNGKAP tabir Rahasia POTENSI dan KARAKTER dalam hal KOMPETENSI PEKERJAAN setiap karyawan dan pegawai secara DETAIL, CEPAT & AKURAT. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan PASSION nya wal hasil akan maksimal dalam bekerja dibidangnya (on The Right Man On The Right Job).
Untuk selengkapnya silahkan hubungi kami di HP 0813 98 515657, 0858 90 333459, 0817 91 85625 atau buka di website kami www.gfast.id
Salam
Tim Gfast Indonesia
VBANDAR Agen Remi9 Judi Sakong Bandar Poker Online Indonesia
ReplyDeleteWSAMGONG Agen Poker Domino Bandar Ceme Online Indonesia
WSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
Sakong99 Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
IDNSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
RGOSAKONG Agen BandarQ Sakong Remi9 Online Indonesia
Trik BandarQ Online
Cara Hack Agen BandarQ
Cara Curang BandarQ
Hack BandarQ Online